Rabu, 28 Januari 2015

Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik

Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik - Bagi anda yang sudah membuat Hotspot di Mikrotik nya pastinya tau kan gimana tampilan halaman login default Mikrotik nya. Tampilannya simple dan cenderung membosankan. Nah, sebenarnya Halaman Login Hotspot Mikrotik dapat kita edit, modifikasi, dan ganti sesuai keinginan kita loh. Jadi halaman login default Mikrotik yang simple itu bisa kita buat jadi keren abis. Gimana caranya? Gampang kok, konsepnya hampir sama kaya bikin web sederhana. Jadi anda paling tidak harus ngerti bahasa HTML sedikit-sedikit, dan sedikit sentuhan desain tentunya.
Oke, sebelum mulai Belajar Mikrotik kali ini persiapkan dulu senjatanya :
> HTML editor : Dreamweaver, Notepad++, dll
> Picture editor : CorelDraw, Photoshop, dll
Pastikan Hotspot Mikrotik anda sudah jalan, coba akses halaman login hotspot anda di Browser.
Buka Winbox, masuk ke menu Files. Semua file halaman login hotspot ada di folder hotspot.
Agar bisa mengedit file nya, copy dulu file di folder hotspot itu ke komputer. Caranya bisa dengan mengakses file itu via FTP. Buka Windows Explorer, masukkan alamat berikut : ftp://ipaddressmikrotik, misalnya : ftp://192.168.100.1
Login dengan username dan password seperti pada winbox.
Masuk ke folder hotspot. Copy semua file nya, ctrl + a --> copy.
Kalo sudah tinggal edit aja file .html nya pakai Dreamweaver atau Notepad++. Untuk halaman login ada di file login.html.
Save file yang udah di edit itu, terus upload ke Mikrotik nya. Caranya sama seperti di atas, tinggal dibalik aja copy dari komputer ke mikrotik. Coba lihat hasil editannya. Buka halaman login Mikrotik nya, jadinya kaya gini :D
Gimana? masih membosankan tampilannya? Oke, gimana kalo diedit jadi seperti ini?
Keren ga? Itu halaman login hotspot Mikrotik yang saya pasang di kosan :D. Kalo anda ingin juga bikin halaman login seperti itu, silakan download aja contoh halaman login hotspot Mikrotik disini :
Terus edit aja file .html yang ada, misalnya login.html pakai Dreamweaver aja biar gampang.
Untuk gambar banner dan logo nya silakan anda cari atau buat sendiri pakai CorelDraw atau aplikasi lainnya. 
Oke cukup sekian dulu Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik. Silakan dicoba dan good luck :)

Load Balance Mikrotik menggunakan Metode PCC

Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.
Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan loadbalancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256.
Pada artikel ini kami menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut :
1.    Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps.
2.    Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS.
3.    Mikrotik RouterOS anda menggunakan versi 4.5  karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24.
Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat anda, maka konfigurasi yang akan kita jabarkan disini harus anda sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat anda.

Konfigurasi Dasar

Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan

/ip address
add address=192.168.101.2/30 interface=ether1
add address=192.168.102.2/30 interface=ether2
add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2
/ip dns
set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220


Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika anda menggunakan DNS dari salah satu isp anda, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan tanda tebal

Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masing-masing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya.

/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=ping
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping


Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah

/interface wireless
set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no


Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2.

/ip firewall nat
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2


Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi anda.

Webproxy Internal
Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita.


/store disk format-drive usb1
/store
add disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxy
activate cache-usb

/ip proxy
set cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080

/ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080



Pengaturan Mangle
Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan  pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway..
Sebelum membuat mangle loadbalance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari loadbalancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan  memasang mangle pertama kali sebagai berikut


/ip firewall address-list
add address=192.168.101.0/30 list=lokal
add address=192.168.102.0/30 list=lokal
add address=10.10.10.0/24 list=lokal

/ip firewall mangle
add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment=”trafik lokal”
add action=accept chain=output dst-address-list=lokal


Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes comment=”trafik dari isp1”
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes comment=”trafik dari isp2”


Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika anda menggunakan DNS dari salah satu ISP anda, anda harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika anda menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, anda tidak memerlukan mangle dibawah ini.

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment=”trafik DNS citra.net.id”
add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=udp
add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no


Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita loadbalance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut :

/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=”lompat ke client-lb” connection-mark=no-mark in-interface=wlan2 jump-target=client-lb
add action=jump chain=output comment=”lompat ke lb-proxy” connection-mark=no-mark out-interface=!wlan2 jump-target=lb-proxy


Pada mangle diatas, untuk trafik loadbalance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik loadbalance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk loadbalancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal loadbalancing klien”
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=client-lb comment=”akhir dari loadbalancing”

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal load balancing proxy”
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=lb-proxy comment=”akhir dari loadbalancing”


Untuk contoh diatas, pada loadbalancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafik pcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dan dst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1 bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya

/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=”marking route client” connection-mark=!no-mark in-interface=wlan2 jump-target=route-client
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=return chain=route-client disabled=no

/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=output comment=”marking route proxy” connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no



Pengaturan Routing
Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika anda belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung


/ip route
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=2
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=2


Pengujian

Dari hasil pengujian kami, didapatkan sebagai berikut

Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa

512kbps + 256kbps ≠ 768kbps
Catatan :
* Loadbalancing menggunakan teknik pcc ini akan berjalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi (dari client) yang terjadi.
* Gunakan ISP yang memiliki bandwith FIX bukan Share untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
* Load Balance menggunakan PCC ini bukan selamanya dan sepenuhnya sebuah solusi yang pasti berhasil baik di semua jenis network, karena proses penyeimbangan dari traffic adalah berdasarkan logika probabilitas.

By: Pujo Dewobroto (Mikrotik.co.id)

Setting Mikrotik Untuk Game Online Dan Browsing (1Mb Speedy)

Pada tutor kali ini saya coba uraikan settingan mikrotik untuk game online dicampur dengan kepentingan browsing agar berjalan serasi dan seimbang.

 Note:

Script di bawah hanya berjalan pada mikrotik versi 3.30 ke atas. Bandwidth yang diimplementasikan 1Mbps/256Kbps (SPEEDY)

SET INTERFACE MIKROTIK
/interface
set 0 name=Public
set 1 name=Local

SET IP  ADDRESS
/ip address
add address=192.168.1.2/24 interface=Public
add address=192.168.0.1/24 interface=Local

SET ROUTE
/ip route
add gateway=192.168.1.1

SET DNS
/ip dns
set primary-dns=222.124.204.34,202.134.0.155
set allow-remote-requests=yes

SET NAT
/ip fi nat
add chain=srcnat action=masquerade out-interface=Public

ROUTING UNTUK GAME ONLINE:
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
comment="GAME ONLINE" dst-port=\
"1818,2001,3010,4300,5105,5121,5126,5171,5340-5352,6000-6001,6000-6152,7777" \
new-connection-mark="zar-goc" passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
disabled=no dst-port="7341-7350,7451,8085,9600,9601-9602,9300,9400,9700,93\
76-9377,10001-10011,40000" \
new-connection-mark="zar-goc" passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
dst-port="10009,13008,16666,28012,11011-11041,10402,11031,12011,12110,13413,15000-15002,15001,15002" \
new-connection-mark="zar-goc" \
passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
disabled=no dst-port="16402-16502,18901-18909,19000,19101,22100,27780,29000,29200,39100,39110,39220,39190,49100" \
new-connection-mark="zar-goc" passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
dst-port=14009-14010 new-connection-mark="zar-goc" \
passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
dst-port="1293,1479,6100-6152,7777-7977,9401,9600-9602,12020-12080,30000,40000-40010" \
new-connection-mark="zar-goc" passthrough=yes protocol=udp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
dst-port=42051-42052,11100-11125,11440-11460 \
new-connection-mark="zar-goc" passthrough=yes protocol=udp
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
dst-port=14009-14010 new-connection-mark="zar-goc" \
passthrough=yes protocol=udp

GAME DIBUAT PREROUTING AGAR TIDAK BERLIKU DI TUBUH ROUTER
/ip firewall mangle \
add action=mark-packet chain=prerouting \
connection-mark="zar-goc"  \
new-packet-mark="zar-gopd" passthrough=no

INI ROUTING UNTUK GAME FACEBOOK
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
comment="GAME FACEBOOK" dst-port=843,9339 \
new-connection-mark="zar-gfc" passthrough=yes \
protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-packet chain=forward \
connection-mark="zar-gfc" disabled=no \
dst-address=192.168.0.0/24 new-packet-mark="zar-gfpd" \
passthrough=no
/ip firewall mangle \
add action=mark-packet chain=forward \
connection-mark="zar-gfc" new-packet-mark="zar-gfpu"\
passthrough=no src-address=192.168.0.0/24

PCQ UNTUK SPEED BAGI RATA
/queue type \
add kind=pcq name=DOWN \
pcq-classifier=dst-address,dst-port
/queue type \
add kind=pcq name=UP \
pcq-classifier=src-address,src-port

INI QUEUE UNTUK GAME ONLINE
/queue tree \
add name="2.GAME DOWN" \
parent=global-out priority=2
/queue tree \
add name="3.GAME UPLOAD" \
parent=Public priority=2
/queue tree \
add name="1.GAME ONLINE DOWN" \
packet-mark="zar-gopd" \
parent="2.GAME DOWN" priority=2 queue=DOWN
/queue tree \
add max-limit=256000 \
name="2.GAME FACEBOOK DOWN" \
packet-mark="zar-gfpd" \
parent="2.GAME DOWN" priority=3 queue=DOWN
/queue tree \
add name="1.GAME ONLINE UPLOAD" \
packet-mark="zar-gopd" \
parent="3.GAME UPLOAD" priority=2 queue=UP
/queue tree \
add limit-at=0 max-limit=128000 \
name="2.GAME FACEBOOK UPLOAD" \
packet-mark="zar-gfpu" \
parent="3.GAME UPLOAD" priority=3 queue=UP

LIMIT FILE EXTENSI, SEPERTI .EXE .RAR .YOUTUBE, DLL
/ip firewall layer7-protocol
add name="YOUTUBE DOWNLOAD" \
regexp="http/(0\\.9|1\\.0|1\\.1) \
[\\x09-\\x0d ][1-5][0-9][0-9] \
[\\x09-\\x0d -~]*(content-type: video)"
add name=EXE regexp="\\.(exe)"
add name=RAR regexp="\\.(rar)"
add name=ZIP regexp="\\.(zip)"
add name=7z regexp="\\.(7z)"
add name=WMV regexp="\\.(wmv)"
add name=MPG regexp="\\.(mpg)"
add name=MPEG regexp="\\.(mpeg)"
add name=AVI regexp="\\.(avi)"
add name=FLV regexp="\\.(flv)"
add name=WAV regexp="\\.(wav)"
add name=MP3 regexp="\\.(mp3)"
add name=MP4 regexp="\\.(mp4)"
add name=ISO regexp="\\.(iso)"
add name=3GP regexp="\\.(3gp)"
add name=MOV regexp="\\.(mov)"
add name=MKV regexp="\\.(mkv)"
add name="YOUTUBE STREAMING" regexp=youtube
add name=PORN regexp=porn
add name=TUBE regexp=tube
add name=VIDEO regexp=video
add name=MOVIE regexp=movie

ROUTING UNTUK EXTENSI
/ip firewall mangle
add action=mark-packet chain=forward \
comment="LIMIT EXTENTION" disabled=no \
layer7-protocol="YOUTUBE DOWNLOAD" \
new-packet-mark="YOUTUBE DOWNLOAD" \
passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol="YOUTUBE STREAMING" \
new-packet-mark="YOUTUBE STREAMING" \
passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=TUBE \
new-packet-mark=PORN1 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward disabled=no \
layer7-protocol=PORN \
new-packet-mark=PORN2 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=VIDEO \
new-packet-mark=PORN3 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MOVIE \
new-packet-mark=PORN4 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MKV \
new-packet-mark=MKV passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MP3 \
new-packet-mark=MP3 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MP4 \
new-packet-mark=MP4 passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=ZIP \
new-packet-mark=ZIP passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=EXE \
new-packet-mark=EXE passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=FLV \
new-packet-mark=FLV passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=ISO \
new-packet-mark=ISO passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MOV \
new-packet-mark=MOV passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MPEG \
new-packet-mark=MPEG passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=MPG \
new-packet-mark=MPG passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=RAR \
new-packet-mark=RAR passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=WAV \
new-packet-mark=WAV passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=WMV \
new-packet-mark=WMV passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=ISO \
new-packet-mark=3GP passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward \
disabled=no layer7-protocol=7z \
new-packet-mark=7z passthrough=no

ROUTING UNTUK BROWSING (DOWNLOAD/UPLOAD)
/ip firewall mangle \
add action=mark-connection chain=prerouting \
comment=HTTP  dst-port=21,80 \
new-connection-mark="browsing-con" passthrough=yes protocol=tcp
/ip firewall mangle \
add action=mark-packet chain=forward \
connection-mark="browsing-con" disabled=no \
dst-address=192.168.0.0/24 \
new-packet-mark="download" passthrough=no
/ip firewall mangle \
add action=mark-packet chain=forward \
connection-mark="browsing-con" disabled=no \
new-packet-mark="upload" \
passthrough=no src-address=192.168.0.0/24

INI QUEUE UNTUK KEGIATAN  BROWSING-DOWNLOAD-UPLOAD
/queue tree \
add max-limit=128000 \
name="UPLOAD-BROWSING" \
packet-mark="upload" parent=Public \
priority=4 queue=UP
/queue tree \
add max-limit=750000 \
name="1.2 HTTP-DOWN" \
parent=global-out priority=2
/queue tree \
add max-limit=750000 \
name="1.3 BROWSING DOWN" \
packet-mark="download" \
parent="1.2 HTTP-DOWN" \
priority=4 queue=DOWN
/queue tree \
add max-limit=512000 \
name="1.4 LIMIT EXTENTION" \
parent="1.2 HTTP-DOWN" priority=5
/queue tree
add name=YOUTUBE \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" priority=5
add name="YOUTUBE STREAMING" \
packet-mark="YOUTUBE STREAMING" \
parent=YOUTUBE priority=5 queue=DOWN
add name=MKV packet-mark=MKV \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=MP3 packet-mark=MP3 \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=MP4 packet-mark=MP4 \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=ZIP packet-mark=ZIP \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=EXE packet-mark=EXE \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=ISO packet-mark=ISO \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=AVI packet-mark=AVI \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=MOV packet-mark=MOV \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=MPEG packet-mark=MPEG \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=MPG packet-mark=MPG \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=RAR packet-mark=RAR \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=WAV packet-mark=WAV \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=WMV packet-mark=WMV \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=3GP packet-mark=3GP \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=7z packet-mark=7z \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" priority=5 \
queue=DOWN
add name="YOUTUBE DOWNLOAD" \
packet-mark="YOUTUBE DOWNLOAD" \
parent=YOUTUBE priority=5 queue=DOWN
add name=PORN \
parent="1.4 LIMIT EXTENTION" priority=5
add name=PORN1 \
packet-mark=PORN1 parent=PORN \
priority=5 queue=DOWN
add name=PORN2 packet-mark=PORN2 \
parent=PORN priority=5 queue=DOWN
add name=PORN3 packet-mark=PORN3 \
parent=PORN priority=5 queue=DOWN
add name="MIVO TV" \
packet-mark="MIVO TV" parent=\
"1.4 LIMIT EXTENTION" \
priority=5 queue=DOWN
add name=PORN4 packet-mark=PORN4 \
parent=PORN priority=5 queue=DOWN
 
Catatan:
  1. Game online dirouting langsung ke alamat port game online dan menggunakan bandwith maksimal (unlimited) karena tidak terlalu memakan bandwith sekalipun game PB hanya butuh koneksi dengan trafic yang mulus.
  2. Browsing dirouting pada port 80 dan 21 dan diberikan bandwith maksimal 750Kbps untuk download dan   128Kbps untuk upload dan tidak boleh melebihi dari itu atau game online akan nge-lag.
  3. Limit Extensi dirouting berdasarkan layer 7 protocol dan diberikan maksimal bandwidth 512Kbps dan tidak boleh lebih dari itu atau browsing dan game online akan terganggu.

PERHATIAN:
Tutorial di atas untuk 10 PC saja dengan Bandwidthnya 1Mbps,. Jika PC lebih dari 10 dan BW tetap 1 MBPS, maka pada queue tree download menjadi 512Kbps dan limit extensi menjadi 256Kbps.
Jika mempunyai BW 2Mbps ke atas, silahkan 2x lipatkan saja pada queue tree-nya atau gunakan logika anda sendiri.

Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik

Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik - Mengatur dan membatasi pemakaian Bandwidth internet memang suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya kuota bandwidth yang terbatas dari ISP. Kita perlu membatasi kuota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik. Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) bandwidth yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :
  1. Queue Simple : merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
  2. Queue Tree : mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.
Pada artikel kali ini kita akan membahas fitur Queue Simple dulu. Oke, mari kita belajar mikrotik bersama :)
Untuk pembahasan Queue Simple kali ini kita akan mencoba praktek membuat limit Bandwidth semua user dengan mikrotik. Silakan buka Winbox nya dan pilih menu Queues, maka akan muncul tampilan berikut :
Sebelum kita mulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan dulu berapa Bandwidth Internet yang anda dapat dari ISP yang anda pakai. Sehingga nantinya nilai Bandwidth yang dilimit tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.
Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tempilan seperti berikut :
Ada beberapa tab di jendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab General dan Advanced saja. 

Tab General
Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat diseting. Yang perlu kita perhatikan dengan seksama yaitu pilihan Target Address dan Max Limit. 
Target Address
Anda dapat mengisis Target Address dengan IP address tertentu yang ingin anda batasi Bandwidth nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address kosong, ini berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP. 
Max Limit
Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Jangan lupa centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini, pilih besar Bandwidth yang ingin dilimit pada Max Limit. Misalnya upload : 256kbps download : 1Mbps.
Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada upload. Anda dapat memilih sesuai keinginan.
Anda juga dapat menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai berjalan dengan memilih opsi Time.
Tab Advanced
Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At. 
Interface
Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth nya, misalnya interface Wlan1 untuk membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface pilih all.

Limit At
Limit At adalah alokasi bandwidth trendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth dibawah nilai Limit At ini. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan oleh user. Nilai nya terserah anda mau diisi berapa. Misalnya diisi upload 128kbps download : 512kbps.
Untuk opsi lainnya akan dibahas pada artikel Tutorial Mikrotik Indo selanjutnya.
Nah, dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps/512kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 256kbps/1Mbps.
Klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut, sehingga akan muncul di queue list.
Pada gambar di atas, ada dua Simple Queue, yaitu Simple Queue yang terbentuk secara otomatis oleh Hotspot di artikel sebelumnya Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik
dan Simple Queue yang baru dibuat. Jika ada dua konfigurasi berbeda maka akan dieksekusi dari atas ke bawah (top to bottom), jadi Simple Queue hotspot dieksekusi dulu baru kemudian Simple Queue Mikrotik Indo. Walaupun Simple Queue hotspot Tx Rx Max limit nya unlimited, tapi semua user hotspot akan mendapatkan bandwidth Max Tx Rx 256k/1M dari Simple Queue MikrotikIndo, sehingga Simple Queue hotspot itu tidak berlaku.

Anda dapat mengatur konfigurasi Simple Queue sesuai selera anda sendiri. Silakan anda kembangkan sesuai keinginan anda sendiri. oke, semoga Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik ini bermanfaat.

Cara Mudah Membuat Laptop Menjadi Hotspot Tanpa Software

Hari ini saya akan memposting tentang Cara Mudah Membuat Laptop Menjadi Hotspot Tanpa Software. Bagi kalian yang suka gretongan alias gratisan, cara ini mungkin bisa jadi solusi. Yups, tanpa biaya... cukup  dengan menghubungkan laptop windows 7 kita ke koneksi LAN (kabel UTP) dan bisa kita sulap menjadi hotspot untuk menghubungkan handphone/smartphone kesayangan kita ke internet melalui laptop.  Caranya cukup mudah, hanya 3 langkah saja... yang perlu kita lakukan ialah mengunjungi satu situs web, mengisi formulir, klik tombol dan lakukan langkah konfigurasi sederhana ICS (Internet Connection Sharing). Kita tidak perlu menginstall software apapun untuk ini.

Pertama sobat perlu memastikan bahwa persyaratan berikut terpenuhi :
  • Laptop/Komputer mendapatkan koneksi internet dari LAN
  • Laptop/Komputer memiliki adaptor nirkabel (Wi-Fi)
  • Laptop/Komputer dengan Operating System Windows 7
  • Laptop/Komputer telah terinstal Java
1. Ikuti langkah berikut ini untuk mengubah laptop sobat menjadi router akses wifi atau hotspot.
Buka laman http://www.virtualaccesspoint.com di web browser kesayangan sobat dan klik tombol “Run” jika ditanya untuk menjalankan aplikasi, masukkan SSID dan kunci Password dengan minimum 8 karakter, klik tombol “Turn On Soft AP

http://cirebon-cyber4rt.blogspot.com/2012/02/cara-mudah-membuat-laptop-menjadi.html

2. Sobat akan diminta oleh UAC untuk menjalankan file turnonvp.bat. Klik tombol Yes. Sebuah jendela command prompt akan muncul secara otomatis menjalankan beberapa perintah. Setelah selesai, sobat dapat menekan tombol apa saja untuk menutup jendela cmd.
Sebuah Wireless Network Connection 2 tambahan menggunakan Microsoft Virtual Wi-Fi Adapter Miniport akan otomatis dibuat didalam Network Connections. Jalur akses yang telah sobat buat sekarang terlihat dan dapat dihubungkan dengan memasukkan password yang benar. Namun satu langkah lagi diperlukan agar perangkat yang terhubung untuk dapat menggunakan koneksi internet.

http://cirebon-cyber4rt.blogspot.com/2012/02/cara-mudah-membuat-laptop-menjadi.html

3. Klik Control Panel > Network and Sharing Center > Ubah pengaturan adaptop Jaringan. Klik kanan pada Local Area Connection dan pilih Properties. Pergi ke tab Sharing dan centang “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”. Kemudian pada menu Drop-Down “Select a private network connection”, pilih “Wireless Network Connection 2″ dan klik tombol OK untuk menutup jendela Connection Local Area Properties.

Sobat sekarang dapat menggunakan handphone/smartphone atau perangkat yang memiliki konektivitas Wi-Fi untuk terhubung ke SSID (router) yang telah sobat buat dari laptop/komputer tadi. Untuk menghapus Wireless Network Connection 2 dari Network Connections, pergi ke Control Panel > System > Device Manager > Perluas Adapter Jaringan > klik kanan pada Microsoft Virtual Wi-Fi Adapter dan Miniport kemudian pilih Uninstall. Cara ini mudah dilakukan dan kita tidak perlu untuk menginstall software apapun ke laptop/komputer kita.

Telnet - SMTP Commands (sending mail using telnet)

In order to access your mailbox you will need 3 things:
  • An active internet connection (an embarrasing stage to miss sometimes!)
  • The address of a mail server capable of relaying for you - usually provided by your dialup provider (e.g. mail.domain.ext)
  • A valid email address (e.g. mail@domain.ext)
The first thing to do is to open a connection from your computer to your mail server.
telnet mail.domain.ext 25
You should receive a reply like:
Trying ???.???.???.???...
Connected to mail.domain.ext.
Escape character is '^]'.
220 mail.domain.ext ESMTP Sendmail ?version-number?; ?date+time+gmtoffset?


You will then need to delcare where you are sending the email from:
HELO local.domain.name - dont worry too much about your local domain name although you really should use your exact fully qualified domain name as seen by the outside world the mail server has no choice but to take your word for it as of RFC822-RFC1123.
This should give you:
250 mail.domain.ext Hello local.domain.name [loc.al.i.p], pleased to meet you

Now give your email address:
(On many mailservers the space after the : is required rather that optional. Thanks to Justing Goldberg)
MAIL FROM: mail@domain.ext
Should yeild:
250 2.1.0 mail@domain.ext... Sender ok
If it doesn't please see possible problems.

Now give the recipients address:
RCPT TO: mail@otherdomain.ext
Should yeild:
250 2.1.0 mail@otherdomain.ext... Recipient ok
If it doesn't please see possible problems.

To start composing the message issue the command DATA

If you want a subject for your email type Subject:-type subject here- then press enter twice (these are needed to conform to RFC 882)

You may now proceed to type the body of your message (e.g. hello mail@otherdomain.ext from mail@domain.ext)

To tell the mail server that you have completed the message enter a single "." on a line on it's own.
The mail server should reply with: 250 2.0.0 ???????? Message accepted for delivery

You can close the connection by issuing the QUIT command.
The mailserver should reply with something like:221 2.0.0 mail.domain.ext closing connection
Connection closed by foreign host.



Here are a list of problems I've encountered and their fixes

501 nouser@nosuchplace.here... Sender domain must exist
The domain that you are sending from must exist

503 Need MAIL before RCPT
A recipient has been specified before a sender.

550 mail@domain.ext... Relaying Denied
The mail server has refused to relay mail for you, this may be for any number of reasons but typical resons include:
Not using this provider for an internet connection and/or
Not using an email address provided by the owner of the server.

Some things to watch out for:
1. If you type too quickly, sometimes it won't recognise your text (weird!)
2. The backspace key sometimes does not work with some telnet clients (even though it may seem as though it does)

I'll be putting more as and when I get them and figure out how to fix each problem.

Tampilan Mac OS X Ubuntu 12.04 LTS (UbuntOS X)

Tampilan Mac OS X Ubuntu 12.04 LTS (UbuntOS X)

Setelah kemarin menyediakan update untuk theme gtk3 Macbuntu-Xii versi kedua, hari ini kami akan memandu Anda mengubah tampilan desktop Ubuntu 12.04 LTS menjadi Mac OS X. Tidak menjanjikan benar-benar mirip, namun sekurangnya mendekati mirip.

UbuntOS X
UbuntOS X - Berbeda dengan tutorial sebelumnya, dimana kita hanya memodifikasi sesi yang telah ada, kali ini kita juga akan belajar membuat launcher sesi sendiri, UbuntOS X namanya. Tujuan membuat sesi sendiri adalah supaya ketika sesi desktop manager yang telah kita ramu dengan komponen lain diupdate maka kita tidak perlu lagi membangun ulang sesi tersebut.
UbuntOS X adalah sesi gabungan antara sesi Gnome Classic dengan Cairo Dock. Kedua komponen tersebut yang akan kita jadikan obyek memiripkan tampilan Ubuntu 12.04 dengan Mac OS X. Mengapa Gnome Classic? semestinya Anda tahu, gnome classic menggunakan gnome-panel yang ringan. Namun demikian, sesi tersebut tetap memungkinkan kita menjalankan efek desktop Compiz bagi yang menghendaki.

Perlu kami sampaikan, untuk memudahkan penerapan tutorial ini, installasi Ubuntu Tweak guna pengaturan theme serta Compizconfig Settings Manager bagai yang ingin menerapkan efek desktop sangat disarankan. Oleh karenanya, bagi Anda yang belum memiliki installasi kedua paket tersebut, silahkan membaca artikel kami tentang "Rekomendasi paket tambahan Ubuntu 12.04 LTS".

Persiapkan juga kebutuhan lain seperti Macbuntu-Xii theme, Macbuntu-Xii-Icon, Macbuntu-Xii-Cursor, Macbuntu-Xii-Cairo serta Mac-Background yang dapat Anda download dari artikel "Macbuntu-Xii V.2 Theme For Gnome 3.2/3.4 Ubuntu 11.10/12.04 LTS". Ikutilah panduan meletakkan komponen-komponen tersebut ke tempatnya masing-masing seperti dijelaskan dalam artikel. Sebagai tambahan, untuk menggunakan theme cairo dock Macbuntu-Xii-Cairo, copy paste folder Macbuntu-Xii-Cairo ke /usr/share/cairo-dock/themes.

Jalankan terminal untuk menginstall komponen utama berupa gnome-panel beserta indicator-applet dan cairo-dock dengan mengetik perintah berikut;

sudo apt-get install gnome-panel cairo-dock indicator-applet indicator-applet-appmenu indicator-applet-session indicator-application indicator-appmenu gnome-search-tool

UbuntOS X

Setelah semuanya berhasil diinstall, kini saatnya membuat file konfigurasi dan launcher sesi UbuntOS X. Pada terminal ketik perintah berikut untuk menjalankan Gedit sebagai root;

sudo gedit

UbuntOS X

Pada jendela gedit yang telah terbuka, copy paste baris-baris konfigurasi berikut ini:


[GNOME Session]
Name=UbuntOS X
RequiredComponents=gnome-panel;gnome-settings-daemon;cairo-dock;
RequiredProviders=windowmanager;
DefaultProvider-windowmanager=gnome-wm
DefaultProvider-notifications=notify-osd
IsRunnableHelper=/usr/lib/gnome-session/gnome-session-check-accelerated
FallbackSession=ubuntosx-2d
DesktopName=GNOME


Simpan dokumen tersebut ke direktori "/usr/share/gnome-session/sessions" dengan nama "ubuntosx.session". Konfigurasi sesi UbuntOS X telah selesai kita buat.

Buat dokumen baru untuk membuat konfigurasi sesi UbuntOS X 2d, copy paste baris-baris konfigurasi berikut ini:


[GNOME Session]
Name=UbuntOS X 2d (Safe Mode)
RequiredComponents=gnome-panel;gnome-settings-daemon;cairo-dock;
RequiredProviders=windowmanager;
DefaultProvider-windowmanager=metacity
DefaultProvider-notifications=notify-osd
DesktopName=GNOME


Simpan dokumen tersebut ke direktori "/usr/share/gnome-session/sessions" dengan nama "ubuntosx-2d.session". Konfigurasi sesi UbuntOS X 2d telah selesai kita buat.

Buat dokumen baru untuk membuat launcher UbuntOS X, copy paste baris-baris konfigurasi berikut ini:


[Desktop Entry]
Name=UbuntOS X
Comment=This session logs you into GNOME with the Cairo Dock
Exec=gnome-session --session=ubuntosx
TryExec=gnome-session
Icon=
Type=Application
X-Ubuntu-Gettext-Domain=gnome-session-3.0


Simpan dokumen tersebut ke direktori "/usr/share/xsessions" dengan nama "ubuntosx.desktop". Launcher sesi UbuntOS X telah selesai kita buat.

Buat dokumen baru untuk membuat launcher UbuntOS X 2d, copy paste baris-baris konfigurasi berikut ini:


[Desktop Entry]
Name=UbuntOS X 2d (Without effects)
Comment=This session logs you into GNOME with the traditional panel without any graphical effect.
Exec=gnome-session --session=ubuntosx-2d
TryExec=gnome-session
Icon=
Type=Application
X-Ubuntu-Gettext-Domain=gnome-session-3.0


Simpan dokumen tersebut ke direktori "/usr/share/xsessions" dengan nama "ubuntosx-2d.desktop". Launcher sesi UbuntOS X 2d telah selesai kita buat.

Catatan: Perhatikan pada isi dokumen dengan warna text yang sama, harus sama persis antara konfigurasi sesi dengan launcher sesi dan kaitannya dengan penamaan launcher dan konfigurasi sesi. Perhatikan pula perbedaan letak penyimpanan konfigurasi sesi dengan launcher sesi.


Tutup jendela gedit lalu logout dari sesi saat ini, jika Anda berhasil seharusnya pada pilihan sesi telah bertambah dengan UbuntOS X dan UbuntOS X 2d...

UbuntOS X

Pilih sesi UbuntOS X lalu login ke dalam sesi tersebut. Jika konfigurasi yang telah dibuat benar makan Anda akan sukses login ke desktop. Kini saatnya untuk mengkonfigurasi tampilan sesi UbuntOS X.

Hapus panel bawah gnome-panel dengan cara menekan kombinasi tombol <super> + Alt + Klik kanan pada bagian panel bawah. Pada menu yang ditampilkan pilih opsi "Delete This panel". ( Catatan: Tombol <super> adalah tombol Win pada keyboard )...

UbuntOS X

Sekarang saatnya menghapus applet-applet yang tidak dibutuhkan dari panel atas. Tekan kombinasi tombol <super> + Alt + Klik kanan tepat pada applet di panel atas yang akan dihapus. Pada menu yang ditampilkan pilih opsi "Remove From panel" sehingga Anda mendapatkan panel atas menjadi kosong...

UbuntOS X

Tekan kombinasi tombol <super> + Alt + Klik kanan pada bagian kosong di panel atas. Pada menu yang ditampilkan pilih opsi "Add to Panel" untuk menampilkan jendela "Add to Panel". Pilih applet "Main Menu" lalu tekan tombol "Add" untuk menambahkan applet tersebut...

UbuntOS X

UbuntOS X

Selanjutnya, dengan cara yang sama pilih dan tambahkan secara berurutan "Indicator Applet Appmenu", "Indicator Applet Session", "Indicator Applet", "Clock" dan yang terakhir "Search for Files..."

UbuntOS X

Tutup jendela "Add to Panel". Kini saatnya mengatur letak applet-applet yang baru saja ditambahkan. Dengan menekan kombinasi tombol <super> + Alt + Klik kanan pada applet "Search for Files...", pilih opsi "Move" pada menu yang ditampilkan sehingga cursor akan berubah bentuk, lepas kombinasi tombol lalu klik kiri dan tahan pada applet tersebut sambil menggesernya ke bagian ujung kanan panel atas.

UbuntOS X

Dengan langkah yang sama, geser secara berurutan applet "Clock", "Indicator Applet" dan "Indicator Applet Session" sehingga tinggal menyisakan applet "Main Menu" dan "Indicator Applet Appmenu" di sisi sebelah kiri panel atas. Seharusnya desktop akan nampak seperti gambar berikut...

UbuntOS X

Jalankan aplikasi Ubuntu Tweak untuk mengganti theme dengan paket-paket theme Macbuntu-Xii, baik Gtk theme, Icon theme, Cursor theme maupun Window theme. Lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya...

UbuntOS X

Mengubah Cairo Dock theme, klik kanan pada bagian Cairo Dock lalu memilih menu "Cairo-Dock" dan memilih opsi "Configure". lihat gambar berikut...

UbuntOS X

Pada jendela "Cairo-Dock configuration", pilih tab "Themes" lalu pilih theme "Macbuntu-Xii-Cairo". Tekan tombol "Apply" untuk menerapkannya...

UbuntOS X

Langkah terakhir, ubah background dengan gambar Mac yang Anda sukai...

UbuntOS X


Tampilan akhir Desktop UbuntOS X yang kami gunakan nampak seperti ini...

UbuntOS X

Efek tambahan, jika Anda menghendaki dan perangkat yang digunakan memungkinkan, kita dapat menambahan efek Compiz animasi Magic Lamp Wavy.

Jalankan CCSM lalu pilih efek "Animation", pilih tab "Minimize...". Ubah efek "Zoom" menjadi "Magic Lamp Wavy" dengan parameter seperti terlihat pada gambar berikut...

UbuntOS X

Kini efek "Magic Lamp Wavy" akan dijalankan saat Anda meminimalkan suatu jendela...

UbuntOS X

Selamat mencoba...

Mencari Lokasi HP / Lokasi asli Kartu GSM

http://www.ceebydith.com/cek-hlr-lokasi-hp.html

Instalasi BIND (sebagai DNS SERVER) di Centos 6.5

Bind merupakan salah satu applikasi dengan pengguna paling banyak yang digunakan sebagai DNS Server, DNS (Domain Name System) digunakan untuk melakukan translate dari IP address menjadi sebuah nama domain, bisa dicontohkan sebagai berikut, semua domain maupun subdomain yang ada di internet merupakan hasil translate dari sebuah IP address, ketika sebuah domain dengan nama yahoo.com tidak di translate dari IP adress bayangkan kita mesti mengingat seluruh IP address yang digunakan di seluaruh internet, dan itu akan sangat merepotkan semua orang, dan BIND ini merupakan applikasi yang digunakan untuk melakukan translate tersebut, dibawah ini kita akan coba melakukan installasi BIND server sebagai DNS server di atas OS Centos, langsung saja kita mulai :
1. Check Paket yang tersedia :

[root@contoh named]# rpm -qa bind*
bind-libs-9.2.4-2
bind-utils-9.2.4-2
bind-9.2.4-2

2. Setting Komputer 1 Menggunakan NS1 dengan IP 192.168.0.1

[root@contoh ~]# cat /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.0.1

3. Setting file /etc/named.conf

[root@contoh ~]# nano /etc/named.conf
//
// named.conf for Red Hat caching-nameserver
//

options {
directory “/var/named”;
dump-file “/var/named/data/cache_dump.db”;
statistics-file “/var/named/data/named_stats.txt”;
/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};
//
// a caching only nameserver config
//
controls {
inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };
};
zone “localhost” IN {
type master;
file “localhost.zone”;
allow-update { none; };
};
zone “contoh.com” IN {
type master;
file “/var/named/contoh.com.zone”;
allow-update { none; };
};
zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “/var/named/0.168.192.rev”;
allow-update { none; };
};
include “/etc/rndc.key”;
4. Buat file yang akan digunakan sebagai domain kita (misal contoh.com)

[root@contoh ~]# nano /var/named/contoh.com.zone
$TTL 86400
@ IN SOA contoh.com. root.contoh.com. (
100 ; serial
1H ; refresh
1M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum
@ IN NS ns1.contoh.com.
@ IN A 192.168.0.1
ns1 IN A 192.168.0.1
@ IN MX 10 mail.contoh.com.
mail IN A 192.168.0.1
WWW IN A 192.168.0.1

4. Setelah semua konfigurasi dibuat, bisa melakukan restart service Bind

[root@contoh ~]# /etc/init.d/named restart
Stopping named: . [ OK ]
Starting named: [ OK ]

5. Kita bisa melakukan pengecekan dengan cara

[root@contoh ~]# nslookup contoh.com
Server: 192.168.0.1
Address: 192.168.0.1#53

Name: contoh.com
Address: 192.168.0.1
6. Dari Step No.5 bind sudah bekerja dengan baik, IP 192.168.0.1 di translate menjadi domain contoh.com, untuk lebih jelas bisa kita coba dengan menggunakan dig

[root@contoh ~]# dig contoh.com

; DiG 9.2.4 contoh.com
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 10576
;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
;; QUESTION SECTION:
;contoh.com. IN A
;; ANSWER SECTION:
contoh.com. 86400 IN A 192.168.0.1
;; AUTHORITY SECTION:
contoh.com. 86400 IN NS ns1.contoh.com.
;; ADDITIONAL SECTION:
ns1.contoh.com. 86400 IN A 192.168.0.1
;; Query time: 8 msec
;; SERVER: 192.168.0.1#53(192.168.0.1)
;; WHEN: Sat Aug 2 10:56:16 2008
;; MSG SIZE rcvd: 85
7. Berikut adalah output untuk melihat hasil dari log DNS

[root@contoh ~]# tail /var/log/messages
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: listening on IPv4 interface venet0:0, 192.168.0.1#53
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: command channel listening on 127.0.0.1#953
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: zone 0.168.192.in-addr.arpa/IN: loaded serial 100
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: zone contoh.com/IN: loaded serial 100
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: zone localhost/IN: loaded serial 42
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: running
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: zone contoh.com/IN: sending notifies (serial 100)
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: zone 0.168.192.in-addr.arpa/IN: sending notifies (serial 100)
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: received notify for zone ‘contoh.com’
Aug 2 10:53:57 contoh named[20094]: received notify for zone ’0.168.192.in-addr.arpa’

Selamat Mencoba !!

Instalasi Zimbra 8 di Centos 6.5

PENDAHULUAN
Zimbra adalah software open source untuk email server dan kolaborasi (groupware), yang menyediakan solusi email server yang powerful, penjadwalan, kalender grup, kontak dan manajemen penyimpananan dokumen via web. Zimbra server tersedia untuk Linux, Mac OS X dan platform virtualisasi. Zimbra menggunakan klien Ajax Web 2.0 yang dapat di jalankan pada browser firefox, Safari dan Internet Explorer (6.0+) dan IE serta mudah diintegrasikan dengan portal web API, aplikasi bisnis dan VoIP menggunakan web services. (sumber
)
 LANGKAH KERJA
  • Matikan selinux di host anda
[root@localhost ~]# vi /etc/selinux/config
  • Edit file dalamnya, dan disabled selinux :
# This file controls the state of SELinux on the system.
# SELINUX= can take one of these three values:
#     enforcing – SELinux security policy is enforced.
#     permissive – SELinux prints warnings instead of enforcing.
#     disabled – No SELinux policy is loaded.
SELINUX=disabled
# SELINUXTYPE= can take one of these two values:
#     targeted – Targeted processes are protected,
#     mls – Multi Level Security protection.
SELINUXTYPE=targeted
  • Edit file vi /etc/hosts, tambahkan ip dan contoh nama domain
127.0.0.1     localhost localhost.localdomain localhost4 localhost4.localdomain4
::1           localhost localhost.localdomain localhost6 localhost6.localdomain6
182.23.45.21  mail.boksisuryani.com mail
  • Lalu ubah hostname di direktori /etc/sysconfig/network
HOSTNAME=mail.boksisuryani.com
  • Lalu reboot dulu host supaya hostname terganti.
  • Setelah hostname terganti instalkan packet yang dibutuhkan zimbra dalam instalasi
[root@mail ~]# yum install system-config-network-tui system-config-firewall-tui nc sudo mysql mysql-server mysql-devel sysstat wget bind bind-utils –y
  • Lalu setting dns dulu sesuai hostname yang telah ditentukan. Contoh setting dns bisa lihat disini.
  • Restart dns dan pastikan dns sudah benar di atur dan bisa digunakan.
  • Sesudah packet selesai terinstall, download package installan zimbra dari dengan wget, contoh :
[root@mail ~]# wget http://files2.zimbra.com/downloads/8.0.6_GA/zcs-8.0.6_GA_5922.RHEL6_64.20131203103705.tgz
  • Saat instalasi telah selesai, extract paketnya,
[root@mail ~]# tar –xzvf zcs-8.0.6_GA_5922.RHEL6_64.20131203103705.tgz
  • Selesai terekstak masuk pada direktory nya, dan instalkan.
[root@mail ~]# cd zcs-8.0.6_GA_5922.RHEL6_64.20131203103705[root@mail zcs-8.0.6_GA_5922.RHEL6_64.20131203103705]#./install.sh –platform-override
  • Instalasi akan dimulai dan isikan instalasi, contoh :
[root@mail zcs-8.0.6_GA_5922.RHEL6_64.20131203103705]#./install.sh --platform-override
operations logged to /tmp/install.log.11027
Checking for existing installation...
    zimbra-ldap...NOT FOUND
    zimbra-logger...NOT FOUND
    zimbra-mta...NOT FOUND
    zimbra-snmp...NOT FOUND
    zimbra-store...NOT FOUND
    zimbra-apache...NOT FOUND
    zimbra-spell...NOT FOUND
    zimbra-convertd...NOT FOUND
    zimbra-memcached...NOT FOUND
    zimbra-proxy...NOT FOUND
    zimbra-archiving...NOT FOUND
    zimbra-cluster...NOT FOUND
    zimbra-core...NOT FOUND
PLEASE READ THIS AGREEMENT CAREFULLY BEFORE USING THE SOFTWARE.
ZIMBRA, INC. ("ZIMBRA") WILL ONLY LICENSE THIS SOFTWARE TO YOU IF YOU
FIRST ACCEPT THE TERMS OF THIS AGREEMENT. BY DOWNLOADING OR INSTALLING
THE SOFTWARE, OR USING THE PRODUCT, YOU ARE CONSENTING TO BE BOUND BY
THIS AGREEMENT. IF YOU DO NOT AGREE TO ALL OF THE TERMS OF THIS
AGREEMENT, THEN DO NOT DOWNLOAD, INSTALL OR USE THE PRODUCT.
License Terms for the Zimbra Collaboration Suite:
http://www.zimbra.com/license/zimbra_public_eula_2.1.html
Do you agree with the terms of the software license agreement? [N] y
[SKIP]
Last updated May 17, 2011
Do you agree with the terms of the software license agreement? [N] y
Checking for prerequisites...
     FOUND: NPTL
     FOUND: nc-1.84-22
     FOUND: sudo-1.8.6p3-7
     FOUND: libidn-1.18-2
     FOUND: gmp-4.3.1-7
     FOUND: /usr/lib64/libstdc++.so.6
Checking for suggested prerequisites...
     FOUND: perl-5.10.1
     FOUND: sysstat
     FOUND: sqlite
Prerequisite check complete.
Checking for installable packages
Found zimbra-core
Found zimbra-ldap
Found zimbra-logger
Found zimbra-mta
Found zimbra-snmp
Found zimbra-store
Found zimbra-apache
Found zimbra-spell
Found zimbra-memcached
Found zimbra-proxy
Select the packages to install
Install zimbra-ldap [Y]
Install zimbra-logger [Y]
Install zimbra-mta [Y]
Install zimbra-snmp [Y]
Install zimbra-store [Y]
Install zimbra-apache [Y]
Install zimbra-spell [Y]
Install zimbra-memcached [N] y
Install zimbra-proxy [N] y
Checking required space for zimbra-core
Checking space for zimbra-store
 Installing:
    zimbra-core
    zimbra-ldap
    zimbra-logger
    zimbra-mta
    zimbra-snmp
    zimbra-store
    zimbra-apache
    zimbra-spell
    zimbra-memcached
    zimbra-proxy
 You appear to be installing packages on a platform different
than the platform for which they were built.
 This platform is CentOS6_64
Packages found: RHEL6_64
This may or may not work.
 Using packages for a platform in which they were not designed for
may result in an installation that is NOT usable. Your support
options may be limited if you choose to continue.
 Install anyway? [N] y
 The system will be modified.  Continue? [N] y
 Removing /opt/zimbra
Removing zimbra crontab entry...done.
Cleaning up zimbra init scripts...done.
Cleaning up /etc/ld.so.conf...done.
Cleaning up /etc/security/limits.conf...done.
 Finished removing Zimbra Collaboration Server.
Installing packages
 zimbra-core....zimbra-core-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-ldap....zimbra-ldap-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-logger..zimbra-logger-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-mta.....zimbra-mta-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-snmp....zimbra-snmp-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-store...zimbra-store-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-apache..zimbra-apache-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-spell...zimbra-spell-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
 zimbra-memcached.zimbra-memcached-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm.done
 zimbra-proxy...zimbra-proxy-8.0.3_GA_5664.RHEL6_64-20130305090204.x86_64.rpm...done
Operations logged to /tmp/zmsetup.04232013-092526.log
Installing LDAP configuration database...done.
Setting defaults...
 DNS ERROR resolving MX for mail.boksisuryani.com
It is suggested that the domain name have an MX record configured in DNS
Change domain name? [Yes] yes
Create domain: [mail.boksisuryani.com] mail.boksisuryani.com
        MX: mail.boksisuryani.com (192.168.2.104)
        Interface: 192.168.2.104
        Interface: 127.0.0.1
        Interface: ::1
done.
Checking for port conflicts
 Main menu
  1) Common Configuration:
  2) zimbra-ldap:                             Enabled
  3) zimbra-store:                            Enabled
     +Create Admin User:               yes
     +Admin user to create:            admin@mail.boksisuryani.com
**** +Admin Password                   UNSET
     +Anti-virus quarantine user:      virus-quarantine.rjtglppwv@mail.boksisuryani.com
     +Enable automated spam training:  yes
     +Spam training user:              spam.bdel6cko@mail.boksisuryani.com
     +Non-spam(Ham) training user:     ham.yrixxg8ny@mail.boksisuryani.com
     +SMTP host:                       mail.boksisuryani.com
     +Web server HTTP port:            80
     +Web server HTTPS port:           443
     +Web server mode:                 https
     +IMAP server port:                7143
     +IMAP server SSL port:            7993
     +POP server port:                 7110
     +POP server SSL port:             7995
     +Use spell check server:          yes
     +Spell server URL:                http://mail.boksisuryani.com:7780/aspell.php
     +Enable version update checks:    TRUE
     +Enable version update notifications:TRUE
     +Version update notification email:admin@mail.boksisuryani.com
     +Version update source email:      admin@mail.boksisuryani.com
  4) zimbra-mta:                             Enabled
  5) zimbra-snmp:                            Enabled
  6) zimbra-logger:                          Enabled
  7) zimbra-spell:                           Enabled
  8) zimbra-proxy:                           Enabled
  9) Default Class of Service Configuration:
  r) Start servers after configuration        yes
  s) Save config to file
  x) Expand menu
  q) Quit
 Address unconfigured (**) items  (? - help) 3
 Store configuration
  1) Status:                            Enabled
  2) Create Admin User:                 yes
  3) Admin user to create:              admin@mail.boksisuryani.com
* 4) Admin Password                     UNSET
  5) Anti-virus quarantine user:        virus-quarantine.rjtglppwv@mail.boksisuryani.com
  6) Enable automated spam training:    yes
  7) Spam training user:                spam.bdel6cko@mail.boksisuryani.com
  8) Non-spam(Ham) training user:       ham.yrixxg8ny@mail.boksisuryani.com
  9) SMTP host:                         mail.boksisuryani.com
 10) Web server HTTP port:              80
 11) Web server HTTPS port:             443
 12) Web server mode:                   https
 13) IMAP server port:                  7143
 14) IMAP server SSL port:              7993
 15) POP server port:                   7110
 16) POP server SSL port:               7995
 17) Use spell check server:            yes
 18) Spell server URL:                  http://mail.boksisuryani.com:7780/aspell.php
 19) Enable version update checks:      TRUE
 20) Enable version update notifications:TRUE
 21) Version update notification email: admin@mail.boksisuryani.com
 22) Version update source email:       admin@mail.boksisuryani.com
 select, or 'r' for previous menu [r] 4
 Password for admin@mail.boksisuryani.com (min 6 characters): [gZPDVAF4] password
 Store configuration
  1) Status:                            Enabled
  2) Create Admin User:                 yes
  3) Admin user to create:              admin@mail.boksisuryani.com
  4) Admin Password                     set
  5) Anti-virus quarantine user:        virus-quarantine.rjtglppwv@mail.boksisuryani.com
  6) Enable automated spam training:    yes
  7) Spam training user:                spam.bdel6cko@mail.boksisuryani.com
  8) Non-spam(Ham) training user:       ham.yrixxg8ny@mail.boksisuryani.com
  9) SMTP host:                         mail.boksisuryani.com
 10) Web server HTTP port:              80
 11) Web server HTTPS port:             443
 12) Web server mode:                   https
 13) IMAP server port:                  7143
 14) IMAP server SSL port:              7993
 15) POP server port:                   7110
 16) POP server SSL port:               7995
 17) Use spell check server:            yes
 18) Spell server URL:                  http://mail.boksisuryani.com:7780/aspell.php
 19) Enable version update checks:      TRUE
 20) Enable version update notifications:TRUE
 21) Version update notification email: admin@mail.boksisuryani.com
 22) Version update source email:       admin@mail.boksisuryani.com
 elect, or 'r' for previous menu [r] r
 Main menu
    1) Common Configuration:
   2) zimbra-ldap:                             Enabled
   3) zimbra-store:                            Enabled
   4) zimbra-mta:                              Enabled
   5) zimbra-snmp:                             Enabled
   6) zimbra-logger:                           Enabled
   7) zimbra-spell:                            Enabled
   8) zimbra-proxy:                            Enabled
   9) Default Class of Service Configuration:
   r) Start servers after configuration        yes
   s) Save config to file
   x) Expand menu
   q) Quit
 *** CONFIGURATION COMPLETE - press 'a' to apply
Select from menu, or press 'a' to apply config (? - help) a
Save configuration data to a file? [Yes]
Save config in file: [/opt/zimbra/config.18974]
Saving config in /opt/zimbra/config.18974...done.
The system will be modified - continue? [No] yes
Operations logged to /tmp/zmsetup.04232013-092526.log
Setting local config values...done.
Initializing core config...Setting up CA...done.
Deploying CA to /opt/zimbra/conf/ca ...done.
Creating SSL zimbra-store certificate...done.
Creating new zimbra-ldap SSL certificate...done.
Creating new zimbra-mta SSL certificate...done.
Creating new zimbra-proxy SSL certificate...done.
Installing mailboxd SSL certificates...done.
Installing MTA SSL certificates...done.
Installing LDAP SSL certificate...done.
Installing Proxy SSL certificate...done.
Initializing ldap...done.
Setting replication password...done.
Setting Postfix password...done.
Setting amavis password...done.
Setting nginx password...done.
Creating server entry for mail.boksisuryani.com...done.
Setting Zimbra IP Mode...done.
Saving CA in ldap ...done.
Saving SSL Certificate in ldap ...done.
Setting spell check URL...done.
Setting service ports on mail.boksisuryani.com...done.
Adding mail.boksisuryani.com to zimbraMailHostPool in default COS...done.
Setting zimbraFeatureTasksEnabled=TRUE...done.
Setting zimbraFeatureBriefcasesEnabled=FALSE...done.
Setting MTA auth host...done.
Setting TimeZone Preference...done.
Initializing mta config...done.
Setting services on mail.boksisuryani.com...done.
Creating domain mail.boksisuryani.com...done.
Setting default domain name...done.
Creating domain mail.boksisuryani.com...already exists.
Creating admin account admin@boksisuryani.com...done.
Creating root alias...done.
Creating postmaster alias...done.
Creating user spam.bdel6cko@mail.boksisuryani.com...done.
Creating user ham.yrixxg8ny@mail.boksisuryani.com...done.
Creating user virus-quarantine.rjtglppwv@mail.boksisuryani.com...done.
Setting spam training and Anti-virus quarantine accounts...done.
Initializing store sql database...done.
Setting zimbraSmtpHostname for mail.boksisuryani.com...done.
Configuring SNMP...done.
Setting up syslog.conf...done.
Starting servers...done.
Installing common zimlets...
        com_zimbra_attachcontacts...done.
        com_zimbra_cert_manager...done.
        com_zimbra_adminversioncheck...done.
        com_zimbra_phone...done.
        com_zimbra_srchhighlighter...done.
        com_zimbra_viewmail...done.
        com_zimbra_url...done.
        com_zimbra_webex...done.
        com_zimbra_email...done.
        com_zimbra_date...done.
        com_zimbra_proxy_config...done.
        com_zimbra_attachmail...done.
        com_zimbra_bulkprovision...done.
        com_zimbra_clientuploader...done.
        com_zimbra_ymemoticons...done.
        com_zimbra_tooltip...done.
Finished installing common zimlets.
Restarting mailboxd...done.
Creating galsync account for default domain...done.
 You have the option of notifying Zimbra of your installation.
This helps us to track the uptake of the Zimbra Collaboration Server.
The only information that will be transmitted is:
        The VERSION of zcs installed (8.0.3_GA_5664_CentOS6_64)
        The ADMIN EMAIL ADDRESS created (admin@boksisuryani.com)
 Notify Zimbra of your installation? [Yes] no
Notification skipped
Setting up zimbra crontab...done.
 Moving /tmp/zmsetup.04232013-092526.log to /opt/zimbra/log
 Configuration complete - press return to exit
  • Instalasi sudah selesai, pindah ke user zimbra dan nyalakan service-service nya
[root@mail ~]# su – zimbra
[zimbra@mail ~]$ zmcontrol start
Host mail.boksisuryani.com
        Starting zmconfigd...Done.
        Starting logger...Done.
        Starting mailbox...Done.
        Starting memcached...Done.
        Starting proxy...Done.
        Starting antispam...Done.
        Starting antivirus...Done.
        Starting snmp...Done.
        Starting spell...Done.
        Starting mta...Done.
        Starting stats...Done.
  •  Cek dan pastikan semua service sudah berjalan dengan baik
[zimbra@mail ~]$ zmcontrol status
Host mail.boksisuryani.com
        antispam                Running
        antivirus               Running
        ldap                    Running
        logger                  Running
        mailbox                 Running
        memcached               Running
        mta                     Running
        proxy                   Running
        snmp                    Running
        spell                   Running
        stats                   Running
        zmconfigd               Running
  • Zimbra sudah berjalan bisa dipakai dan siap digunakan,
  • Untuk panel admin bisa di akses di alamat https://ipserver(domain):7071
  • Client zimbra web-mail bisa diakses di alamat ini https://ipserver(domain)/
admin_TUTORIAL_Instalasi_Zimbra_di_Centos_6.5gambar 1 (tampilan login admin zimbra)
client_TUTORIAL_Instalasi_Zimbra_di_Centos_6.5gambar 2 (tampilan login client zimbra)